AKUNTANSI ASET
TETAP
Tujuan Pembelajaraan Umum:
Mahasiswa dapat menjelaskan dan
melaksanakan proses akuntansi aset tetap
Tujuan Pembelajaran Khusus:
- Mahasiswa dapat menjelaskan konsep aset tetap dalam
kaitannya dengan akuntansi.
- Mahasiswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur yang
berhubungan dengan akuntansi aset tetap.
- Mahasiswa dapat mencatat transaksi aset tetap.
- Mahasiswa dapat menyajikan akun-akun yang berhubungan
dengan aset tetap dalam laporan
keuangan.
Konsep Aset Tetap
Menurut Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 aset tetap adalah aset berwujud (tangible fixed assets) yang memenuhi
kriteria sebagai berikut:
- masa manfaatnya lebih dari satu tahun;
- digunakan dalam kegiatan perusahaan;
- dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan
normal perusahaan; serta
- nilainya cukup besar.
Contoh dari aset
tetap adalah (mobil) kendaraan. Mobil mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun dan digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, seperti mengirim
barang ke pembeli, mobil inventaris direksi perusahaan. Mobil yang
dikategorikan sebagai aset tetap tidak untuk dijual kembali. Apabila untuk
dijual kembali, misalnya bagi perusahaan dealer mobil, maka mobil dalam hal ini
termasuk kelompok persediaan. Selain itu nilainya cukup besar untuk sebuah aset.
Peralatan yang nilainya relative kecil, seperti sendok, piring, gelas, meskipun
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun tidak dikelompokkan ke dalam aset
tetap.
Biaya Perolehan
Semua biaya yang terjadi untuk
memperoleh suatu aset tetap samapi tiba di tempat dan siap digunakan harus
dimasukkan sebagai bagian dari harga perolehan (cost) aset yang bersangkutan. Dengan demikian harga perolehan suatu
aset tetap tidak terbatas pada harga belinya saja.
Berikut adalah contoh biaya
perolehan tanah.
|
Rp 100.000.000,-
|
|
Rp 7.500.000,-
|
|
Rp 2.500.000,-
|
|
Rp 10.000.000,-
|
|
Rp 15.000.000,-
|
JUMLAH
|
Rp
135.000.000,-
|
Berdasarkan semua biaya yang
dikeluarkan di atas, maka biaya perolehan untuk tanah adalah Rp 147.500.000,-.
Sementara untuk mesin (peralatan) biaya perolehan dapat terdiri dari harga
beli, biaya kirim, biaya instalasi (pemasangan), biaya training untuk operator,
dan biaya set up.
Perolehan aset tetap dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Biasanya melalui pembelian tunai, pembelian
kredit, pembelian dengan angsuran maupun leasing.
Penyusutan
Semua jenis aset
tetap, kecuali tanah, akan makin berkurang kemampuannya untuk memberikan jasa
bersamaan dengan berlalunya waktu. Beberapa factor yang mempengaruhi menurunnya
kemampuan ini adalah karena pemakaian, keausan, ketidakseimbangan kapasitas
yang tersedia dengan yang diminta dan ketetinggalan teknologi.
Berkurangnya
kapasitas berarti berkurangnya nilai aset tetap yang bersangkutan. Hal ini
perlu dicatat dan dilaporkan. Pengakuan adanya penurunan nilai aset tetap
berwujud disebut penyusutan (depresiasi / depreciation). Penyusutan dapat dihitung tiap-tiap bulan
atau ditunda sampai dengan akhir tahun.
Terdapat
beberapa metode untuk menghitung penyusutan aset tetap berwujud. Ada dua factor
yang mempengaruhi besarnya penyusutan, yaitu
a)
Nilai aset tetap yang digunakan dalam perhitungan pernyusutan
(dasar penyusutan), dapat berupa harga perolehan atau nilai buku.
b)
Taksiran manfaat, mencerminkan besarnya kapasitas /
manfaat aset tetap selama dipakai. Taksiran ini dapat dinyatakan dalam lamanya
jangka waktu pemakaian atau kapasitas produksi yang dihasilkan. Untuk
menghitung penyusutan, taksiran manfaat dinyatakan dalam tarif penyusutan.
Dari uraian di atas, maka secara
umum penyusutan aset tetap dapat dihitung dengan rumus:
|
Berikut adalah metode yang lazim
digunakan untuk penyusutan aset tetap.
- Metode Garis
Lurus (Straight Line Method)
Metode garis lurus menghasilkan
jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aset
tetap. Rumus yang digunakan untuk menghitung biaya penyusutan per tahun dengan
metode ini adalah:
Harga Perolehan Aset Tetap
|
-
|
Nilai Sisa
|
||
Biaya Penyusutan
|
=
|
---------------------------------------------------------
|
||
Umur Ekonomis
|
Sebagai contoh, asumsikan bahwa biaya akuisisi
aset tetap adalah Rp 24.000.000,-, dimana estimasi nilai sisa adalah Rp
2.000.000,- dan manfaat ekonomisnya 5 tahun. Penyusutan tahunan aset tersebut
dihitung sebagai berikut:
Rp 24.000.000 - Rp 2.000.000
--------------------------------------
= Rp 4.400.000,- penyusutan per tahun.
5
tahun
Jika suatu aset tidak digunakan
setahun penuh, maka penyusutan tahunannya disesuaikan menurut lamanya
pemakaian. Mislkan aset tetap di atas digunakan mulai 1 Oktober, sedangkan
akhir tahun fiskal adalah 31 Desember. Maka penyusutan untuk tahun pertama
adalah Rp 1.100.000,- (Rp 4.400.000,- x 3/12).
Untuk kemudahan penerapan meted
garis lurus,, penyusutan tahunan bisa dikonversi ke persentase biaya yang dapat
disusutkan. Persentase ini ditentukan dengan membagi 100% dengan lamanya umur
manfaaat. Sebagai contoh, jika umur manfaatnya 20 tahun, maka persentase
penyusutan tahunannya adalah 5% (100% dibagi 20). Jika umur manfaatnya 8 tahun
maka persentase beban penyusutan tahunannya adalah 12,5% (100% dibagi 8).
Dengan demikian pada contoh di atas, biaya penyusutan di atas dapat dihitung dari
Rp 22.000.000 dikali 20% (100%/5).
Metode garis lurus sangat
sederhana dan digunakan secara luas. Mtode ini menciptakan transfer biaya yang
wajar ke beban periodic jika pemanfaatan aset dan pendapatan yang terkait
dengan pemakaian sama dari period eke periode.
- Metode Unit
Produksi (Unit Production Method)
Jika tingkat pemanfaatan aset
tetap bervariasi dari tahun ke tahun, dan lamanya umur ekonomis berkaitan
erat dengan tingkat pemakaian, maka
metode unit produksi lebih tepat dipakai daripada metode garis lurus. Karena,
metode unit produksi mampu membandingkan lebih baik beban penyusutan dengan
pendapatan terkait.
Metode Unit Produksi (Unit Production Method) menghasilkan
jumlah beban penyusutan yang sama bagi setiap unit yang diproduksi atau setiap
unit kapasitas yang digunakan oleh aset. Untuk menerapkan metode ini umur
manfaat aset diekspresikan dalam istilah unit kapasitas produktif seperti jam
atau mil. Total beban penyusutan untuk setiap periode akuntansi kemudian
ditentukan dengan mengalikan penyusutan per unit dengan jumlah unit yang
dihasilkan atau digunakan selama periode dimaksud. Sebagai contoh asumsikan
bahwa sebuah mesin dengan harga perolehan Rp 240.000.000,- dan prediksi nilai
sia Rp 20.000.000,- diperkirakan memiliki umur manfaat 10.000 jam operasi. Dari
data tersebut maka penyusutan per jam diitung sebagai berikut:
Rp 240.000.000 – Rp 20.000.000
----------------------------------------
= Rp 22.000.000,- penyusutan per jam
10.000
jam
Dengan mengasumsikan bahwa mesin
dioperasikan 2.100 jam selama satu tahun, maka penyusutan tahun tersebut adalah
Rp 46.200.000 ( Rp 22.000.000 x 2.100 jam).
- Metode Saldo
Menurun (Declining Balance Method)
Metode saldo menurun menghasilkan
beban periodic yang terus menurun sepanjang estimasi umur manfaat aset. Untuk
menerapkan metode ini, tariff penyusutan garis lurus tahunan terlebih dahulu
harus digandakan. Sebagai contoh tariff penyusutan saldo menurun atas suatu aset
yang memiliki estimasi umur manfaat 5 tahun adalah 40% yaitu dua kali tariff
garis lurus sebesar 20% (100% / 5).
Untuk tahun pertama, biaya aset dikalikan
dengan tariff saldo menurun. Setelah tahun pertama, nilai buku (book value) yang menurun (biaya
dikurangi akumulasi penyusutan) dikalikan dengan tariff yang dimaksud. Sebagai
contoh, penyusutan saldo menurun tahunan atas suatu aset yang memiliki umur
manfaat 5 tahunan dan biaya $24.000 dikperlihatkan berikut ini:
Tahun
|
Harga
Perolehan
|
Akumulasi
Penyusutan Awal Tahun
|
Nilai
Buku Awal Tahun
|
Tarif
|
Penyusutan
Tahunan
|
Nilai
Buku Akhir Tahun
|
|
1
|
$24,000
|
0
|
$24,000.00
|
X
|
40%
|
$9,600.00
|
$14,400.00
|
2
|
$24,000
|
$9,600.00
|
14,400.00
|
X
|
40%
|
5,760.00
|
$8,640.00
|
3
|
$24,000
|
15,360.00
|
8,640.00
|
X
|
40%
|
3,456.00
|
$5,184.00
|
4
|
$24,000
|
18,816.00
|
5,184.00
|
X
|
40%
|
2,073.60
|
$3,110.40
|
5
|
$24,000
|
20,889.60
|
3,110.40
|
X
|
-
|
1,110.40
|
$2,000.00
|
Perhatikan bahwa pada saat
perusahaan menggunakan metode saldo menurun, estimasi nilai sisa tidak
diperhitungkan dalam penentuan tariff penyusutan. Nilai sisa juga diabaikan
dalam penghitungan periode penyusutan. Namun aset tidak boleh disusutkan
melampaui estimasi nilai sisa. Dalam contoh di atas,estimasi nilai sisa adalah
$2,000. Jadi penyusutan tahun ke-5 adalah $1,110.40 yaitu $3,110.40 dikurangi
$2,000, bukan $1,244.16 yaitu dari 40% x $3,110.40.
Pengeluaran Modal dan Pengeluaran Pendapatan
Setelah perolehan, masih terdapat
biaya-biaya yang muncul selama penggunaan aset tetap. Misalnya biaya
pemeliharaan (maintenance), penambahan
(additions), penggantian (replacements) atau perbaikan (repairs). Pada dasarnya
pengeluaran-pengeluaran untuk aset tetap setelah perolehan dapat dikategorikan
menjadi pengeluaran modal (capital
expenditures) dan pegeluaran pendapatan (revenue expenditures).
Pengeluaran modal adalah pengeluaran-pengeluaran yang harus dicatat
sebagai aset (dikapitalisasi). Pengeluaran jenis ini akan mendatangkan manfaat
lebih dari satu periode akuntansi, akan menambah efisiensi aset tetap,
memperpanjang masa manfaat atau meningkatkan kapasitas atau mutu produksi. Yang
termasuk dalam pengeluaran modal adalah penambahan AC pada mobil, penambahan
teras pada gedung, penggantian generator pada sebuah mesin, perbaikan
besar-besaran (overhaul).
Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran-pengeluaran yang hanya
mendatangkan manfaat untuk tahun di mana pengeluaran tersebut dilakukan. Oleh
karena itu pengeluaran ini dicatat sebagai beban. Contohnya adalah pemeliharaan
dan perbaikan rutin sebuah mesin. Beban pemeliharaan dilakukan agar aset tetap
selalu berada dalam keadaan baik. Sementara beban perbaikan dikeluarkan agar
mesin tetap dalam keadaan baik hingga dapat beroperasi secara optimal.
Pengakuan Transaksi Aset Tetap
Aset tetap
diakui oleh perusahaan apabila telah dilakukan transaksi pembelian aset tetap
yang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Prosedur pengakuan aset
tetap akan melibatkan dua fungsi, yaitu:
- Fungsi Pembelian, bertanggung jawab terhadap proses
pembelian aset tetap yang dibutuhkan oleh perusahaan, mulai dari jenis aset
tetap, spesifikasi teknis aset tetap, harga beli aset tetap, biaya-biaya
lain yang mugkin muncul sempai aset tetap tersebut siap digunakan.
- Fungsi
Akuntansi, bertanggung jawab terhadap pencatatan transaksi pembelian aset
tetap, mulai dari nilai aset tetapnya sampai dapat ditentukannya biaya
perolehan aktvia tetap yang bersangkutan. Selain itu fungsi akuntansi juga
harus menghitung beban penyusutan setiap periodenya sesuai dengan metode
penyusutan yang ditetapkan.
Akuntansi Aset Tetap
Proses akuntansi
untuk aset tetap dimulai pada saat pembelian (perolehan) aset tetap. Selama aset
tetap dimiliki dan digunakan oleh perusahaan, harus dilakukan perhitungan beban
penyusutan setiap periode, biaya yang dikeluarkan untuk perawatan atau
perbaikan aset tetap, penjualan aset tetap, penukaran sampai aset tetap
tersebut habis umur ekonomisnya.
Perlakuan disini
merupakan penetapan transaksi aset tetap yang telah diakui ke dalam akun-akun
yang menampung mutasi, yaitu terdiri dari:
- Aset Tetap (Fixed
Asset) merupakan akun yang menampung nilai perolehan aset tetap yang
telah diakui.
- Akumulasi
Penyusutan Aset Tetap (Accumulation
of Depreciated of Fixed Asset) merupakan akun yang menampung jumlah
akumulasi penyusutan aset tetap.
- Beban Depresiasi Penyusutan Aset Tetap (Accumulated of Depreciation Expenses) merupakan
akun yan menampung beban periodic penyusutan aset tetap yang telah
dihitung sesuai dengan metode dan aturan yang ditetapkan.
Penetapan Aset Tetap
Nilai aset tetap
dinilai sebesar nilai bukunya, yaitu harga perolehan dikurangi dengan akumulasi
penyusutan. Tetapi bila manfaat ekonomi dari suatu aset tetap tidak lagi
sebesar nilai bukunya, maka aset tersebut harus dinyatakan sebesar jumlah yang
sepadan dengan nilai manfaat ekonomi yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aset
tersebut dicatat sebagai kerugian.
Bila selama
pemakaian aset tersebut menyerap biaya-biaya yang dapat dikategorikan sebagai
pengeluaran modal (capital expenditure),
maka pengeluaran tersebut akan menambah nilai aset yang bersangkutan. Sementara
untuk penyusutannya haruslah ditetapkan. Apakah memperpanjang umur ekonomisnya
atau menambah kapasitas produksi. Jika menambah umur ekonomis, maka dalam
perhitungan penyusutan umur ekonomisnya haruslah diperhitungkan.
Pelaporan Aset Tetap
Aset tetap
dilaporkan dalam neraca. Aset tetap harus dirindi menurut jenisnya, seperti
misalnya tanah, gedung, mesin-mesin, peralatan, kendaraan dan lain-lain.
Akumulasi disajikan sebagai pengurang terhadap aset tetap, baik secara
sendiri-sendiri menurut jenisnya atau secara keseluruhan. Apabila di neraca
akumulasi penyusutan dikurangkan secara keseluruhan, maka dalam catatan atas
laporan keuangan perlu dibuatkan rincian harga perolehan masing-masing jenis aset
serta masing-masing penyusutannya. Metode penyusutan yang dianut oleh
perusahaan serta taksiran masa manfaat, perlu dijelaskan dalam laporan
keuangan.
Akun aset tetap
di buku besar perlu dibuatkan rinciannya
dalam buku aset tetap (fixed
assets subsidiary ledger) . Buku tambahan ini merinci aset di buku besar
menurut jenisnya. Untuk setiap aset tetap dibuatkan kartu tersendiri. Dari
kartu-kartu aset tetap ini, pada saat tertentu dapat dibuatkan dafta rincian aset
tetap. Berikut contoh kartu aset tetap.
Nama AsetTetap
|
: Mobil, sedanToyota
Corolla, 1982
|
NomorAkun
|
:123-44
|
|
Seri Nomor
|
: B-1907-HA
|
Akun Buku Besar
|
:Kendaraan
|
|
Dibeli dari
|
:Astra Motor
|
Harga Perolehan
|
:Rp10.000
|
|
Penanggung jawab
|
:Bambang ST
|
TaksiranUmur
|
:5 tahun
|
|
Tanggal diperoleh
|
:2-1-200A
|
Nilai Sisa
|
:0
|
|
Metode Penyusutan
|
:Garis Lurus
|
|||
Tanggal
|
Keterangan
|
Harga Perolehan
|
Akumulasi Penyusutan
|
Nilai Buku
|
200A
|
||||
Jan2
|
Pembelian
|
10,000,000
|
10,000,000
|
|
Des 31
|
Penyusutan
|
2,000
|
8,000,000
|
|
200B
|
||||
Des 31
|
Penyusutan
|
2,000
|
6,000,000
|
|
200C
|
||||
Des 31
|
Penyusutan
|
2,000
|
4,000,000
|
|
200D
|
||||
Des 31
|
Penyusutan
|
2,000
|
2,000,000
|
|
2005
|
||||
Jun 15
|
Perbaikan
|
(1,750)
|
3,750,000
|